LYON - Liga Eropa musim 2013-2014 memiliki arti spesial bagi
Juventus. Laga puncak kompetisi kasta kedua setelah Liga Champions ini
akan berlangsung di kandang mereka, Stadion Juventus. Klub berjuluk I
Bianconeri ingin memelihara peluang tiba disana saat melawat ke
Olympique Lyon, Jumat (4/4) dinihari WIB.
Ini merupakan laga perdana pada perempat final Liga Eropa. Secara teori, I Bianconeri hanya berjarak empat laga dari partai final. Dua di perempat final kemudian sisanya jika mereka lolos ke semifinal.
Kesempatan main di kandang sendiri tidak ingin dilewatkan Juventus. Mereka siap menggaransi posisi di Stade de Gerland, Lyon-Perancis. Pertemuan Lyon kontra Juventus diyakini berlangsung menarik setelah Juventus menelan kekalahan keduanya dari 31 pertandingan Liga Serie A Italia.
Juve takluk 0-2 di Napoli, akhir pekan lalu. Menurut pelatih Juve Antonio Conte, hasil minor timnya terjadi karena keterbatasan pemain.
"Ada kaki-kaki yang lelah mengingat kami harus tampil tiga kali sehari dan tidak mungkin ada rotasi karena yang lain mengalami cedera," ujar pelatih Juve, Antonio Conte dilansir www.thenational.ae, Rabu (2/4).
Di babak sebelumnya, Juve menyingkirkan sesama wakil Italia Fiorentina. Gol cantik hasil tendangan bebas Andrea Pirlo membuat Juve unggul agregat 2-1 atas Fiorentina. Mulai dari sinilah Juve difavoritkan melenggang ke final.
"Undian bertemu Lyon tidak mudah meski banyak orang yakin Juventus akan ke final. Kami tidak boleh meremehkan siapapun lawan yang dihadapi. Kami tidak boleh fokus mengenai kesempatan lolos ke final dan tampil di rumah sendiri. Kami harus fokus ke perempat final," tegas Pavel Nedved, mantan playmaker Republik Ceko yang kini menjadi salah seorang petinggi Juve.
Dari kubu Lyon, mereka termotivasi mencetak sejarah. Tim polesan Remi Garde ini merupakan satu dari tiga tim yang lolos ke perempat final tetapi belum pernah menjuarai Liga Eropa (dulu bernama Piala UEFA) selain AZ Alkmaar (Belanda) dan Basel (Swiss).
Mereka juga ingin menorehkan tinta emas dengan mencatat kemenangan pada pertemuan pertama melawan Juve. Tidak mudah karena Remi terbatas memilih komposisi pemain. Sewaktu kalah 1-2 dari Saint Etienne dalam lanjutan Ligue 1 Perancis, Senin (31/3), playmaker Yoann Gourcuff mengalami cedera engkel.
Rekannya, Clemet Greiner pun masuk ruang medis. Meski demikian, penyerang Lyon Alexandre Lacazette tetap mengobarkan optimisme.
"Juventus adalah salah satu tim paling sukses di sepak bola Italia. Mulai sekarang, saya berfikir untuk mencetak gol ke gawang mereka," ujarnya. (eko priyono/warta kota)
sc: http://www.tribunnews.com/superball/2014/04/03/prediksi-lyon-vs-juventus
Ini merupakan laga perdana pada perempat final Liga Eropa. Secara teori, I Bianconeri hanya berjarak empat laga dari partai final. Dua di perempat final kemudian sisanya jika mereka lolos ke semifinal.
Kesempatan main di kandang sendiri tidak ingin dilewatkan Juventus. Mereka siap menggaransi posisi di Stade de Gerland, Lyon-Perancis. Pertemuan Lyon kontra Juventus diyakini berlangsung menarik setelah Juventus menelan kekalahan keduanya dari 31 pertandingan Liga Serie A Italia.
Juve takluk 0-2 di Napoli, akhir pekan lalu. Menurut pelatih Juve Antonio Conte, hasil minor timnya terjadi karena keterbatasan pemain.
"Ada kaki-kaki yang lelah mengingat kami harus tampil tiga kali sehari dan tidak mungkin ada rotasi karena yang lain mengalami cedera," ujar pelatih Juve, Antonio Conte dilansir www.thenational.ae, Rabu (2/4).
Di babak sebelumnya, Juve menyingkirkan sesama wakil Italia Fiorentina. Gol cantik hasil tendangan bebas Andrea Pirlo membuat Juve unggul agregat 2-1 atas Fiorentina. Mulai dari sinilah Juve difavoritkan melenggang ke final.
"Undian bertemu Lyon tidak mudah meski banyak orang yakin Juventus akan ke final. Kami tidak boleh meremehkan siapapun lawan yang dihadapi. Kami tidak boleh fokus mengenai kesempatan lolos ke final dan tampil di rumah sendiri. Kami harus fokus ke perempat final," tegas Pavel Nedved, mantan playmaker Republik Ceko yang kini menjadi salah seorang petinggi Juve.
Dari kubu Lyon, mereka termotivasi mencetak sejarah. Tim polesan Remi Garde ini merupakan satu dari tiga tim yang lolos ke perempat final tetapi belum pernah menjuarai Liga Eropa (dulu bernama Piala UEFA) selain AZ Alkmaar (Belanda) dan Basel (Swiss).
Mereka juga ingin menorehkan tinta emas dengan mencatat kemenangan pada pertemuan pertama melawan Juve. Tidak mudah karena Remi terbatas memilih komposisi pemain. Sewaktu kalah 1-2 dari Saint Etienne dalam lanjutan Ligue 1 Perancis, Senin (31/3), playmaker Yoann Gourcuff mengalami cedera engkel.
Rekannya, Clemet Greiner pun masuk ruang medis. Meski demikian, penyerang Lyon Alexandre Lacazette tetap mengobarkan optimisme.
"Juventus adalah salah satu tim paling sukses di sepak bola Italia. Mulai sekarang, saya berfikir untuk mencetak gol ke gawang mereka," ujarnya. (eko priyono/warta kota)
sc: http://www.tribunnews.com/superball/2014/04/03/prediksi-lyon-vs-juventus